Rabu, 12 November 2014

Kata-Kata Mutiara Shikamaru Nara

Kata-Kata Mutiara Nara Shikamaru


sedikit mengulas tentang Shikamaru Nara Shikamaru, shinobi jenius dari konoha, Kejeniusannya bahkan diakui oleh Hokage ketiga saat ujian Chuunin. Meskipun Shikamaru kalah pada waktu ujian (menyerah, padahal dia bisa menang), dia tetap diangkat menjadi Chuunin oleh hokage 3. Shikamaru mempunyai kebiasaan unik. Ketika dia sedang memikirkan sesuatu atau membuat rencana, dia memposisikan tangannya seperti pada gambar di samping. Shikamaru mempunyai sifat pemalas. Kata-kata yang sering diucapkannya adalah "mendokusai" yang artinya "membosankan" oke langsung saja ke kata mutiaranya yg pernah dikutip...



Aku benar-benar tidak suka perempuan, mereka egois dan cerewet,
apa yang ada dalam hati dan tingkah lakunya beda, nggak ketahuan dalamnya baik atau buruk.. lagipula, mereka suka seenaknya menganggap laki-laki sebagai miliknya sendiri.


"Kita juga tidak bisa terus jadi anak-anak"

"Untuk berubah dari yg dititipi jadi yg menitipkan sesuatu. Memang merepotkan, tapi kita tdk bisa terus begini"


“Sudah kubilang, aku ya aku, kamu ya kamu, soal siapa yang lebih hebat itu hal yang membosankan”


Home » Anime » Kata-Kata Mutiara Nara Shikamaru (Anime Naruto)
Kata-Kata Mutiara Nara Shikamaru (Anime Naruto)

Kata-Kata Mutiara Nara Shikamaru (Anime Naruto) - Hem siapa sih yang tidak mengetahui anime naruto?di dalam anime ini banyak sekali kata kata yang mengandung Quotes Bijak entah itu dari naruto maupun teman teman naruto yang lainnya.kali ini saya akan membagikan Quotes Bijak atau Kata Kata Bijak Nara Shikamaru.


Kumpulan Quotes Bijak Nara Shikamaru di anime Naruto (Lengkap)

“Aku akan menolongnya meski harus mengorbankan nyawa karena dia adalah temanku”

”Suatu saat nanti kita juga harus menjadi orang yang dipercayakan, bukan lagi orang yang mempercayakan, kalau mau jadi shinobi keren seperti Guru Asuma atau Guru Kakashi”

”Sudah kubilang, aku ya aku, kamu ya kamu, soal siapa yang lebih hebat itu cerita yang membosankan”


Read More ->>

Kamis, 12 Juni 2014

IDM (INTERNET DOWNLOAD MANAGER)

Internet Download Manager 6.20 Full Repack [MirrorCreator]

Software Information :
Title : Internet Download Manager 6.20 Full Repack
Date Released : 2014
Version : 6.20 Build 1
Category : Download Manager
Publisher: Tonec Inc.
Repacked by: KpoJIuK
Format : ZIP
Size : 4.8 MB
Download : Download Button

Password : aspirasisoft.us

mungkin APLIKASI ini tidak perlu dijelaskan panjang lebar lagi karna saya tahu kawan-kawan pasti sudah sangat tahu Aplikasi ini semoga postingan saya ini bermanfaat untuk saudara-saudara sekalian

special thanks : aspirasisoft.us
Read More ->>

Minggu, 09 Maret 2014

YA'JUJ & MA'JUJ

Mengenal Ya’juj dan Ma’juj

admin 9 Maret,2014
Tags: ahlus sunnah, dzulqarnain, islam, muslim, muslimah, pertanda hari kiamat, salaf, salafi, salafy, sunnah, tanda-tanda hari kiamat, ya'juj dan ma'juj

persian_gate_wall


Kemunculan sebuah bangsa yang akan menciptakan kekacauan serta kerusakan di muka bumi telah ditakdirkan Allah subhanahuwata’ala sebagai salah satu penanda kiamat besar. Siapakah dan bagaimanakah mereka?

Di dalam beberapa hadits tentang tanda-tanda hari kiamat kubra, disebutkan ada sepuluh tanda hari kiamat. Di antaranya adalah keluarnya Ya`juj wa Ma`juj. Berita tentang keluarnya Ya`juj wa Ma`juj bukan hanya mutawatir, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya’ ayat 96-97: Hingga apabila dibukakan (dinding) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah datangnya janji yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): “Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang dzalim.” Ibnu Katsir rahimahullahu menerangkan: mereka adalah dari keturunan Adam 'alayhi'l-salām (peace be upon him) dari keturunan Nabi Nuh 'alayhi'l-salām (peace be upon him), dari anak keturunan Yafits yakni nenek moyang bangsa Turki yang terisolir oleh benteng tinggi yang dibangun oleh Dzulqarnain.

Sedangkan makna “min kulli hadabin yansilun” diterangkan oleh Ibnu Katsir raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him) : yakni turun dari tempat-tempat yang tinggi dengan cepat dengan membuat kerusakan.

Demikian pula disebutkan dalam surat Al-Kahfi ayat 94: “Wahai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj wa Ma`juj merusak di muka bumi, kami akan siapkan imbalan yang besar agar kiranya engkau membuatkan benteng antara kami dengan mereka.” Adapun kalimat yang menunjukkan bahwa runtuhnya benteng Dzulqarnain dan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj sebagai tanda dekatnya hari kiamat adalah ucapan Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) pada ayat ke-98:

“Ini adalah rahmat dari Rabbku…..” Ibnu Katsir raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him) menyatakan: “Ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa mereka tidak akan bisa melubanginya sedikitpun…” Sedangkan makna “Jika datang janji Rabbku” adalah: Jika telah dekat hari kiamat, Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) akan runtuhkan benteng tersebut. Demikian dikatakan oleh Ibnu Katsir raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him).


Ya`juj wa Ma`juj dari keturunan Adam 'alayhi'l-salām (peace be upon him)

Ya’juj wa Ma’juj adalah dari jenis manusia keturunan Adam 'alayhi'l-salām (peace be upon him). Tidak seperti yang digambarkan oleh sebagian orang bahwa mereka bukanlah dari keturunan manusia. Hanya saja mereka adalah orang-orang yang merusak serta memiliki sifat dan perangai yang Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) takdirkan kepada mereka tidak seperti manusia pada umumnya.

Dalil yang menunjukkan bahwa mereka dari jenis manusia keturunan Adam 'alayhi'l-salām (peace be upon him) adalah apa yang diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dalam Kitabul Anbiya’ bab Qishah Ya’juj wa Ma’juj, dari Abu Sa’id Al-Khudri raḍyAllāhu 'anhu (may Allāh be pleased with him) , bahwa Nabi ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) bersabda:
ن أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِي اللَّهم عَنْهم عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى ا عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَقُولُ ا تَعَالَى يَا آدَمُ فَيَقُولُ لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ فِي يَدَيْكَ فَيَقُولُ أَخْرِجْ بَعْثَ النَّارِ قَالَ وَمَا بَعْثُ النَّارِ قَالَ مِنْ كُلِّ أَلْفٍ تِسْعَ مِائَةٍ وَتِسْعَةً وَتِسْعِينَ فَعِنْدَهُ يَشِيبُ الصَّغِيرُ ) وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَى وَمَا هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ ا شَدِيدٌ ( قَالُوا يَا رَسُولَ ا وَأَيُّنَا ذَلِكَ الْوَاحِدُ قَالَ أَبْشِرُوا فَإِنَّ مِنْكُمْ رَجُلًا وَمِنْ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ أَلْفًا…

Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman kepada Adam: “Wahai Adam.” Maka Adam menjawab: “Labbaika wa sa’daika wal khairu fi yadaika (Aku sambut panggilan-Mu dengan senang hati dan kebaikan semuanya di tangan-Mu).” Kemudian Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman: “Keluarkan pasukan penghuni neraka.” Maka Adam bertanya: “Apa itu pasukan penghuni neraka?” Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman: “Mereka dari setiap seribu orang, sembilan ratus Sembilan puluh sembilan orang!” Maka ketika itu anak kecil menjadi beruban, setiap yang hamil melahirkan apa yang dikandungnya, dan kamu lihat orang-orang seakan-akan mabuk padahal mereka tidak mabuk, tetapi karena adzab Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) yang sangat keras. Kemudian para sahabat bertanya: “Siapa yang satu itu, wahai Rasulullah?” Rasulullah ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) menjawab: “Bergembiralah sesungguhnya penghuni neraka itu dari kalian satu dan dari Ya’juj wa Ma’juj seribu….” (HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari, juz 6 hal.382)

Dari hadits di atas kita dapatkan beberapa faedah:

Pertama: Ya’juj wa Ma’juj adalah calon penghuni neraka.

Kedua: jumlah Ya’juj wa Ma’juj sangat besar.

Ketiga: bahwa Ya’juj wa Ma’juj dari jenis manusia keturunan Adam.


Sifat-sifat Ya’juj wa Ma’juj

Walaupun mereka dari jenis manusia keturunan Adam, namun mereka memiliki sifat khas yang berbeda dari manusia biasa. Ciri utama mereka adalah perusak dan jumlah mereka yang sangat besar sehingga ketika mereka turun dari gunung seakanakan air bah yang mengalir, tidak pandai berbicara dan tidak fasih, bermata kecil (sipit), berhidung kecil, lebar mukanya, merah warna kulitnya seakan-akan wajahnya seperti perisai dan lain-lain. Disebutkan dalam riwayat Al-Imam Ahmad raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him), dari Ibnu Harmalah, dari bibinya, dia berkata:
وَهُوَ عَاصِبٌ إِصْبَعَهُ مِنْ n خَطَبَ رَسُولُ ا لَدْغَةِ عَقْرَبٍ فَقَالَ: إِنَّكُمْ تَقُولُونَ لَا عَدُوَّ وَإِنَّكُمْ لَا تَزَالُونَ تُقَاتِلُونَ عَدُوًّا حَتَّى يَأْتِيَ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ عِرَاضُ الْوُجُوهِ صِغَارُ الْعُيُونِ شُهْبُ الشِّعَافِ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمُ الْمَجَانُّ الْمُطْرَقَةُ

Rasulullah ṣallallāhu 'alayhi wa sallam (peace and blessings of Allāh be upon him) berkhutbah dalam keadaan jarinya tersengat kalajengking. Beliau bersabda: “Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj wa Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai.” (HR. Ahmad)


Ya`juj dan Ma`juj Sudah Ada Sekarang

Ya`juj dan Ma`juj sudah ada dan terus dalam keadaan turun-temurun (beranak pinak), tidak meninggal satu orang dari mereka, kecuali lahir seribu orang lebih. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abdullah bin ‘Amr raḍyAllāhu 'anhu (may Allāh be pleased with him) yang diriwayatkan Al-Hakim raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him) dalam Mustadrak-nya.

Namun alhamdulillah Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) telah bentengi mereka dari kita, yaitu dengan sebab menakdirkan munculnya Dzulqarnain yang dengan kemampuannya membuat benteng yang terbuat dari besi dan tembaga. Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) berfirman:

“Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai di antara dua buah gunung, dia mendapati di hadapan keduanya, suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan. Mereka berkata: ‘Hai Dzulqarnain, sesungguhnya Ya`juj dan Ma`juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?’ Dzulqarnain berkata: ‘Apa yang telah dikuasakan oleh Rabbku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi.’ Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulqarnain: ‘Tiuplah (api itu).’ Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.’ Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Dzulqarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat dari Rabbku, maka apabila sudah datang janji Rabb-ku Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Rabbku itu adalah benar’.” (Al-Kahfi:92-98)


Kesombongan Ya’juj dan Ma’juj

Ya`juj dan Ma`juj ketika keluar tidaklah melewati sesuatu kecuali dirusaknya. Tidaklah melewati danau kecuali meminumnya hingga habis. Tidaklah mendapati manusia kecuali dibunuhnya sampai ketika mereka merasa menang membantai seluruh penduduk bumi, dia menantang penduduk langit. Inilah kesombongan yang luar biasa dari Ya`juj wa Ma`juj.
ثُمَّ يَسِيرُونَ حَتَّى يَنْتَهُوا إِلَى جَبَلِ الْخُمَرِ وَهُوَ جَبَلُ بَيْتِ الْمَقْدِسِ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ قَتَلْنَا مَنْ فِي الْأَرْضِ هَلُمَّ فَلْنَقْتُلْ مَنْ فِي السَّمَاءِ. فَيَرْمُونَ بِنُشَّابِهِمْ إِلَى السَّمَاءِ فَيَرُدُّ اللهُ عَلَيْهِمْ نُشَّابَهُمْ مَخْضُوبَةً دَمًا

“Kemudian mereka berjalan dan berakhir di gunung Khumar, yaitu salah satu gunung di Baitul Maqdis. Kemudian mereka berkata: “Kita telah membantai penduduk bumi, mari kita membantai penduduk langit.” Maka mereka melemparkan panah-panah dan tombak-tombak mereka ke langit. Maka Allah subhanahuwata’ala kembalikan panah dan tombak-tombak mereka dalam keadaan berlumuran darah.” (HR. Muslim dalam kitab Al-Fitan wa Asyrathus Sa’ah)

Yakni mereka mengira bahwa darah tersebut bukti kemenangan mereka melawan penduduk langit. Maka Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) binasakan seluruhnya pada saat puncak kesombongan mereka dalam waktu yang hampir bersamaan.

Binasanya Ya’juj dan Ma’juj dengan doa Nabi Isa 'alayhi'l-salām (peace be upon him)

Diriwayatkan dari An-Nawwas Ibni Sam’an dalam hadits yang panjang. Di antaranya sebagai berikut:

إِذْ أَوْحَى اللهُ إِلَى عِيسَى إِنِّي قَدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لِي لَا يَدَانِ لِأَحَدٍ بِقِتَالِهِمْ فَحَرِّزْ عِبَادِي إِلَى الطُّورِ وَيَبْعَثُ اللهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ عَلَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ مَا فِيهَا وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ لَقَدْ كَانَ بِهَذِهِ مَرَّةً مَاءٌ وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ حَتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لِأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِنْ مِائَةِ دِينَارٍ لِأَحَدِكُمُ الْيَوْمَ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ فَيُرْسِلُ اللهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ فِي رِقَابِهِمْ فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كَمَوْتِ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى الْأَرْضِ فَلَا يَجِدُونَ فِي الْأَرْضِ مَوْضِعَ شِبْرٍ إِلَّا مَلَأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إِلَى اللهِ فَيُرْسِلُ اللهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ الْبُخْتِ فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللهُ ثُمَّ يُرْسِلُ اللهُ مَطَرًا لَا يَكُنُّ مِنْهُ بَيْتُ مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ فَيَغْسِلُ الْأَرْضَ حَتَّى يَتْرُكَهَا كَالزَّلَفَةِ ثُمَّ يُقَالُ لِلْأَرْضِ أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ وَرُدِّي بَرَكَتَكِ…

“Ketika Allah subhanahuwata’ala mewahyukan kepada Isa ‘alaihissalam: Sesungguhnya aku mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang tidak ada kemampuan bagi seorang pun untuk memeranginya. Maka biarkanlah mereka hamba-hamba-Ku menuju Thuur. Lalu Allah subhanahuwata’ala keluarkan Ya’juj wa Ma’juj dan mereka mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi. Kemudian mereka melewati danau Thabariyah1, dan meminum seluruh air yang ada padanya. Hingga ketika barisan paling belakang mereka sampai di danau tersebut mereka berkata: “Sungguh dahulu di sini masih ada airnya.” Ketika itu terkepunglah Nabiyullah Isa ‘alaihissallam dan para sahabatnya.

Hingga kepala sapi ketika itu lebih berharga untuk mereka daripada seratus dinar kalian sekarang ini. Maka Isa dan para sahabatnya berharap kepada Allah subhanahuwata’ala. Maka Allah subhanahuwata’ala pun mengirim sejenis ulat yang muncul di leher mereka. Maka pagi harinya mereka seluruhnya binasa menjadi bangkai-bangkai dalam waktu yang hampir bersamaan. Kemudian turunlah (dari gunung Thuur) Nabiyullah Isa dan para sahabatnya, maka tidak didapati satu jengkal pun tempat kecuali dipenuhi oleh bangkai dan bau busuk mereka. Maka Nabi Isa ‘alaihissallam pun berharap (berdoa) kepada Allah subhanahuwata’ala. Maka Allah subhanahuwata’ala mengirimkan burung-burung yang lehernya seperti unta, membawa bangkai-bangkai mereka dan kemudian dilemparkan di tempat yang Allah subhanahuwata’ala kehendaki2. Kemudian Allah kirimkan hujan yang tidak menyisakan satu pun rumah maupun kemah, lalu membasahi bumi hingga menjadi licin. Kemudian dikatakan kepada bumi itu: ‘Tumbuhkanlah buahbuahanmu dan kembalilah berkahmu…” (HR. Muslim)


Wajib Beriman dengan berita Ya`juj wa Ma`juj

Berita tentang Ya`juj wa Ma`juj adalah berita dari Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) dan Rasul-Nya, sehingga seorang muslim yang beriman wajib menerimanya. Bukankah ciri-ciri orang yang bertakwa adalah beriman kepada hal ghaib yang dikabarkan oleh Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) dan Rasul-Nya? Dan termasuk hal yang ghaib adalah apa yang akan terjadi pada akhir zaman, termasuk berita akan keluarnya Ya`juj wa Ma`juj? Namun sebagian kaum muslimin, khususnya kaum Mu’tazilah dan para rasionalis atau orang-orang yang terpengaruh oleh mereka, menolak berita-berita hadits yang -menurut anggapan mereka- tidak masuk akal.

Mereka menganggap hadits-hadits tersebut hanya akan membuat orang lari dari Islam. Ketika mereka mendengarkan hadits-hadits tentang diangkatnya Nabi Isa ‘alaihissallam dalam keadaan hidup, akan turunnya beliau pada akhir zaman, berita tentang Dajjal – yang sudah ada wujudnya dalam keadaan terbelenggu- atau tentang Ya`juj wa Ma`juj yang masih beranak-pinak dan terus menerus berupaya untuk keluar dari benteng yang dibuat oleh Dzulqarnain, dan lain-lainnya. Mereka benar-benar gelisah, panas dadanya seraya berkata: “Untuk apa hadits-hadits seperti ini disampaikan. Hadits-hadits ini akan menjadikan manusia semakin jauh dari Islam.” Mereka melontarkan olokolok, celaan, dan berbagai macam ucapan penolakan terhadap hadits-hadits tersebut. Keadaan mereka ini persis seperti yang dikatakan oleh para ulama tentang ahlul bid’ah:

Ahmad bin Sinan Al-Qaththan raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him) berkata: ”Tidak ada di dunia ini seorang mubtadi’ (ahli bid’ah) pun kecuali akan membenci ahlil hadits. Jika seseorang mengada-adakan kebid’ahan niscaya akan dicabut kelezatan hadits dari hatinya.” (Aqidatussalaf wa Ashhabul Hadits hal. 300)

Abu Nashr bin Sallam Al-Faqih raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him) berkata: “Tidak ada sesuatu yang lebih berat dan lebih dibenci bagi orang-orang mulhid (sesat) daripada mendengarkan hadits dengan riwayat dan sanadnya.” (AqidatusSalaf Ashhabil Hadits hal. 302)


Penutup

Sebagai nasihat dan peringatan untuk kita dan seluruh kaum muslimin, kami nukilkan beberapa ucapan para ulama dalam masalah ini:

Al-Imam Ahmad bin Hambal raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him) menyatakan: “Barangsiapa yang menolak hadits Nabi salallahu’alaihiwassallam, maka dia berada di pinggir jurang kehancuran.” (Thabaqat Al-Hanabilah, 2/11 dan Al-Ibanah, 1/269; lihat Ta’zhimus Sunnah hal. 29)

Al–Imam Al–Barbahari raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him) menegaskan: “Jika engkau mendengar seseorang mencela riwayat-riwayat (yakni riwayat hadits yang shahih), menolaknya atau menginginkan selainnya, maka curigailah keislamannya dan jangan ragu kalau dia adalah pengekor hawa nafsu, ahlul bid’ah.”(Syarhus Sunnah hal. 51)

Abul Qashim Al-Ashbahani raḥimahullāh (may Allāh have mercy upon him) menerangkan: Ahlus Sunnah dari kalangan salaf berkata: “Barangsiapa mencerca riwayat-riwayat hadits, maka sepantasnya untuk dituduh keislamannya.” (Al-Hujjah fi Bayanil Mahajjah 2/248. Lihat Ta’zhimus Sunnah, hal. 29)

Al-Imam Az-Zuhri –imamnya para imam pada zamannya- berkata: “Dari Allah subanahuwata’ala keterangannya, Rasulullah sallallahu’alaihiwassalam yang menyampaikannya, maka kewajiban kita adalah menerimanya.” (Aqidatus Salaf Ashhabil Hadits, hal. 249)

Beliau berkata juga: “Diriwayatkan dari salaf bahwa kaki Islam tidak akan kokoh, kecuali di atas fondasi at-taslim (yakni menerima dan tunduk pada seluruh ucapan Allah subḥānahu wa ta'āla (glorified and exalted be He) dan Rasul-Nya, pent.).” (Aqidatus Salaf Ashhabul Hadits hal. 200)

Wallahu a’lam.

Catatan kaki:

1 Danau Tiberias/Galilea, terletak di wilayah pendudukan Yahudi, tepatnya di barat daya Dataran Tinggi Golan. Merupakan sumber air tawar bagi warga Yahudi-Israel.

2 Dalam riwayat lain, dilemparkan ke laut. (HR. Hakim dalam Mustadrak-nya, dan Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya)

Sumber : asysyariah.com




Untuk Semakin Menyebarkan Dakwah dan Kajian Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah, Maka "DIPERBOLEHKAN" Copy artikel dan Audio yang ada di dalam Situs ini. Dengan SYARAT : Tidak Untuk Komersial tanpa Menambah atau Mengurangi isi artikel serta tetap mencantumkan URL Sumber. Redesigned by Revelation Soft.
Read More ->>

Sabtu, 01 Maret 2014

Jangan Buang Kulit Ari Salak

JANGAN BUANG KULIT ARI PADA BUAH SALAK



Kalau makan salak, jangan buang kulit arinya. Setelah kulit luar dikupas, langsung saja makan. Dengan cara makan seperti itu, kita akan terhindar dari sembelit. Pernyataan begitu sering kita dengar belakangan. Tapi, benarkah?

Menurut F.X. Wahyurin Mitano, pendapat tersebut benar. Sebab, dalam kulit ari salak itulah terdapat kandungan serat. Anjuran yang sama berlaku saat kita makan jeruk. Sebaiknya, jangan dimakan bulir jeruknya saja. Makan juga "pembungkus" jeruknya. "Kandungan serat itulah yang mengurangi kemungkinan menderita sembelit setelah makan salak," ungkap ahli gizi RSUD dr Soetomo tersebut.

Kalaupun kulit ari atau pembungkus buah jeruk hendak dibersihkan, Wahyurin mengatakan boleh-boleh saja, namun jangan terlalu bersih. Cukup bersihkan kotoran yang mungkin menempel. Jangan buang bagian yang tampak seperti benang dan menempel di kulit dalam jeruk. "Itu juga mengandung serat," lanjutnya.

Salak, lanjut Wahyurin, juga mengandung gizi lain yang tak boleh dipandang sebelah mata. Misalnya betakaroten. Berdasar data Pusat Litbang Gizi dan Makanan Depkes, dalam 100 gram salak terkandung betakaroten 5,5 kali lebih banyak daripada mangga. Kandungan betakaroten salak juga tiga kali lebih tinggi daripada jambu biji. Sayang, tak dijelaskan perbandingan kandungan betakaroten salak dengan wortel, sumber betakaroten paling dikenal orang. "Paling tidak, salak bisa menjadi alternatif sumber betakaroten selain wortel," terang perempuan yang akrab disapa Ririn itu.

Dalam 100 gram salak, masih menurut Ririn, juga terkandung 77 kalori, 0,4 gram protein, 20,9 gram karbohidrat, 28 gram kalsium, dan 18 gram fosfor. Kandungan zat besinya 4,2 mg per 100 gram salak. Tiap 100 gram salak juga mengandung 0,04 mg vitamin B dan 2 mg vitamin C. "Itu kandungan gizi rata-rata salak, baik salak pondoh maupun salak jenis lain," ucapnya.

Melihat tabel di atas, terutama kadar karbohidrat, penderita diabetes melitus (kencing manis) sebaiknya mengurangi konsumsi salak. Buah itu juga tak disarankan bagi penderita tifus dan penyakit lain yang membutuhkan diet rendah serat. "Kandungan serat yang tinggi justru membahayakan kesehatan pasien," tuturnya.

Penderita talasemia (salah satu jenis penyakit darah), lanjut Ririn, juga diminta mengurangi konsumsi salak. Sebab, kadar zat besi salak cukup tinggi. Pada penderita talasemia, penumpukan Fe bisa membahayakan organ lain, misalnya limpa.

"Buah yang mengandung Fe biasanya berwarna mencolok, merah atau kekuningan. Namun, ada juga buah yang mengandung Fe tinggi, tetapi tidak berwarna merah atau kekuningan, yakni salak," papar Ririn. (ai/soe)















Makanan
Dibuang Sayang…..

bersisik dan bermanfaat
Siang tadi, salah seorang temanku memberikan aku buah salak sebagai oleh - oleh dari orang tuanya yang baru saja pulang dari bali, kampung halaman orang tuanya. Beberapa buah kami makan bersama di mobilnya yang aku tumpangi, dan sisanya aku bawa pulang. Setelah membuka semua kulit buah salak, tersisa kulit arinya yang belum aku buka. Aku teringat ucapan salah seorang temaku “Kalo makan salak, kulit arinya jangan di buang y,banyak manfaatnya”. Setelah mendengar ucapan salah satu kawanku itu dulu, entah kapan tepatnya akupun lupa, hingga kini aku tak pernah membuang kulit ari salak bila hendak makan salak. Aku penasaran dengan ucapannya, membuat rasa ingin tahuku akhirnya membawaku pada mbah google.
Menurut Nikolai Ivanovich Valivov, ahli botani asal Rusia, memastikan bahwa asal tanaman salak adalah kawasan Indo - Malaya. Pada perkembangan selanjutnya, salak banyak dibudidayakan oleh negara - negara Filipina, Thailand, Jepang, dan Queensland. Salak (Salaca edulis) atau dalam bahasa inggris disebut dengan Snake fruit memiliki lebih dari 20 species.
Menurut F.X. Wahyurin Mitano (Ahli Gizi RSUD Dr Soetomo), dalam kulit ari salak terdapat kandungan serat yang baik yang dapat menghindarkan kita dari masalah sembelit setelah memakan buah salak. Hal tersebut juga berlaku bagi kulit ari buah jeruk dan juga “pembungkus” bulir jeruk. Kalaupun kulit ari atau pembungkus buah jeruk akan dibersihkan, sebaiknya jangan terlalu bersih, cukup bershkan kotoran yang menempel. Jangan buang bagian yang tampak seperti benang dan menempel di kulit dalam jeruk, itu juga mengandung serat, lanjut Wahyurin.
Salak juga mengandung gizi lain yang tak boleh di pandang sebelah mata, Misalnya betakaroten. Dalam 100gr salak terkandung betakaroten 5,5 kali lebih banyak daripada mangga. Kandungan betakaroten salak juga 3 kali lebih tinggi jika dibandingkan jambu biji. Hal tersebut berdasarkan data dari Pusat Litbang Gizi dan Makanan Depkes. Sayangnya tidak dijelaskan perbandingan kandungan betakaroten salak dengan wortel, sumber betakaroten yang di kenal orang. “Setidaknya salak bisa menjadi alternatif sumber betakaroten selain wortel”, ungkap Wahyurin lagi.
Dalam 100 gram salak, masih menurut Wahyurin, juga terkandung 77 kalori, 0,4 gram protein, 20,9 gram karbohidrat, 28 gram kalsium, dan 18 gram fosfor. Tiap 100 gram salak juga mengandung 0,04 mg vitamin B dan 2 mg vitamin C. “Itu kandungan rata - rata salak, baik salak pondoh maupun salak jenis yang lain” lanjut Wahyurin.
Melihat kandungan salak tadi, terutama karbohidrtat, penderita Diabetes Melitus (kencing manis) sebaiknya mengurangi konsumsi salak. Salak juga tidak disarankan untuk penderita Tifus dan penyakit lain yang membutuhkan diet rendah serat.
Penderita Thalasemia ( salah satu jenis penyakit darah) ungkap Wahyurin lagi, juga diminta mengurangi konsumsi salak. Sebab kadar Fe (zat besi) salak cukup tinggi. Pada penderita Thalasemia, kadar fe yang menumpuk bisa membahayakan organ lain, misalnya limfa. “Buah yang mengandung Fe biasanya berwarna mencolok, merah atau kekuningan. Namun ada juga buah yang mengandung fe tinggi tetapi tidak berwarna merah atau kekuningan, misalnya salak” papar Wahyurin lagi.
Buah salak yang memiliki rasa sepat rupanya tidak di anjurkan bagi penderita maag dan radang usus, karena kandungan tanin dalam buah salak dapat memengaruhi kondisi usus yang luka dan sulit di cerna.
Ooh… rupanya seperti itulah keistimewaan salak. Bermanfaat di balik kulitnya yang bersisik seperti ular.
Dari berbagai sumber : http://www.forumbebas.com/thread-95205.html , http://atikofianti.wordpress.com/2010/10/09/khasiat-buah-salak/, http://www.journalbali.com/life-style-entertainment/khasiat-salak-bali.html


Read More ->>